2 Cara Menghitung Bunga Deposito dan Keuntungannya

Cara menghitung bunga deposito penting untuk diketahui oleh calon nasabah yang mulai berinvestasi dengan deposito. Calon nasabah wajib mengetahui dari mana perhitungan bunga deposito berasal.
Deposito lebih sesuai digunakan sebagai komponen investasi sementara atau dalam jangka pendek. Hal ini karena keterbatasan akses yang dimiliki nasabah setelah dananya disetorkan ke pihak bank.
Table of Contents
Pengertian dari Deposito
Deposito adalah instrumen perbankan yang menawarkan nasabah untuk mendapatkan imbalan bunga dalam jangka waktu tertentu setelah menyimpan uangnya di bank. Ketentuan deposito mewajibkan nasabah untuk tidak menarik dananya selama periode tertentu.
Periode yang biasanya disepakati oleh nasabah dan pihak bank dimulai dalam rentang waktu 1 bulan, 1 tahun, sampai dengan beberapa tahun. Nasabah akan mendapatkan bunga dengan jumlah yang relatif lebih tinggi dari tabungan jenis biasa.
Nasabah yang menarik dananya pada periode yang disepakati akan dikenakan penalti. Deposito lebih cocok digunakan untuk dana darurat yang penggunaannya tidak dimanfaatkan untuk jangka waktu dekat.
Investasi dengan deposito ideal untuk nasabah yang lebih mengutamakan keamanan dalam investasi. Imbalan hasil investasi deposito tidak sebanyak imbalan hasil saat berinvestasi dengan reksa dana maupun saham.
Jumlah bunga deposito yang ditawarkan setiap bank yang berwenang memiliki jumlah yang bervariasi. Artinya, bunga deposito BCA mempunyai perbedaan dengan bunga deposito BRI. Nasabah perlu memperhatikan hal tersebut sebelum berinvestasi dengan instrumen deposito.
Cara Menghitung Bunga Deposito Dengan Mudah
Saat ini, banyak bank yang menyediakan kalkulator bunga deposito untuk nasabahnya. Selain memanfaatkan kalkulator tersebut, cara menghitung bunga deposito yang bisa nasabah lakukan dengan 2 rumus cepat di bawah ini.
1. Menurut Perhitungan Pendapatan Setelah Jatuh Tempo
Untuk menggunakan rumus pendapatan setelah jatuh tempo, nasabah perlu menghitung terlebih dahulu keuntungan dari bunga deposito dan jumlah pajak dalam deposito. Total pendapatan dapat diketahui setelahnya.
Urutannya dimulai dengan menghitung keuntungan bunga deposito, pajak dalam deposito, kemudian masuk dalam rumus total pendapatan. Perhitungannya relatif sederhana jika angka yang digunakan dalam bentuk bulatan.
Rumus Total Pendapatan | Setoran Awal + (Keuntungan dari Bunga Deposito – Jumlah Pajak dalam Deposito) |
Keuntungan dari Bunga Deposito | (Setoran Awal x Suku Bunga Deposito x Lama Waktu Penyimpanan Deposito dalam Hari) / 365 (Hari) |
Jumlah Pajak dalam Deposito | Tarif Pajak x Keuntungan dari Bunga Deposito |
2. Menurut Perhitungan Bunga untuk Setiap Bulan
Sementara untuk cara menghitung bunga deposito per bulan rumus yang digunakan jauh lebih sederhana. Nasabah hanya perlu mengetahui besarnya suku bunga dan jumlah setoran deposito.
Adanya persentase 80% berasal dari pengurangan jumlah pendapatan dengan pajak yang harus ditanggung oleh nasabah (100% – 20%). Dengan mengetahui rumus ini, nasabah dapat mengontrol keuntungannya dengan lebih maksimal.
Rumus | (Suku Bunga Deposito Bank x Setoran Awal atau Pokok Deposito Nasabah x 30 (Hari) x 80%) / 365 (Jumlah Hari dalam 1 Tahun) |
Keuntungan Investasi dengan Deposito

Sebenarnya, profit keuntungan dari investasi dengan deposito memiliki jumlah yang relatif kecil bila dibandingkan dengan reksa dana atau saham. Meski begitu, masih tetap banyak nasabah yang memilih deposito sebagai instrumen investasi untuk jangka pendek.
Hal ini dikarena beberapa keuntungan lain yang dapat dirasakan oleh nasabah ketika investasi menggunakan deposito. Berikut beberapa keuntungan ketika berinvestasi dengan memanfaatkan deposito.
1. Aman
Sebagai salah satu produk perbankan, deposito memiliki jaminan yang pasti. Ketika pihak bank mengalami kesulitan, dana milik nasabah akan tetap berada pada jaminan yang aman dengan jumlah tertentu.
Dana deposito milik nasabah dijamin langsung oleh LPS. Pihak OJK juga mengawasi deposito yang ada pada setiap bank. Untuk saat ini, jumlah simpanan deposito yang dijamin oleh LPS adalah maksimal 2 M untuk setiap nasabah pada setiap bank.
Ketika pihak bank mengalami kebangkrutan, nasabah tetap memiliki perlindungan terhadap dana miliknya. Jaminan tersebut menjadi bukti nyata bahwa investasi deposito mempunyai keamanan yang pasti.
2. Suku Bunga Stabil
Suku bunga deposito terkenal lebih stabil dibanding dengan instrumen keuangan lainnya. Deposito memiliki karakteristik jangka waktu yang tetap. Nasabah menyetorkan dananya untuk periode waktu tertentu.
Suku bunga dari deposito telah ditentukan oleh pihak bank sejak awal kesepakatan. Tingkat bunga tidak bisa berubah selama jangka deposito sedang berlangsung. Hal dasar inilah yang menyebabkan banyak nasabah tertarik dengan suku bunga deposito yang relatif stabil.
Kisaran bunga deposito tertinggi untuk saat ini yakni 6%-8% pada bank tertentu. Bunga yang stabil ideal bagi nasabah yang mengelola keuangannya untuk jangka waktu yang pendek atau menengah.
Selama periode deposito masih berlangsung, suku bunga tidak akan mengalami kenaikan atau penurunan. Kestabilan inilah yang menjadi daya tarik khusus untuk nasabah dengan dana menganggur yang cukup banyak.
3. Jauh dari Risiko
Jika investasi menggunakan saham atau reksa dana, investor perlu untuk memantau pasar saham secara aktif. Berbeda dengan hal tersebut, nasabah yang berinvestasi dengan deposito hanya perlu menyetorkan dana kepada pihak bank dan menunggu bunga pada waktu tertentu.
Dengan hal ini, nasabah tidak perlu menghabiskan tenaga, waktu, dan pikiran lebih untuk memantau jalannya investasi. Minimnya risiko inilah yang menarik perhatian banyak nasabah untuk berinvestasi dengan memanfaatkan deposito.
Meski dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, nilai bunga deposito tidak akan berubah begitu saja. Nasabah bisa menarik kembali dananya ketika jangka waktu yang menjadi kesepakatan telah berakhir.
4. Bisa Menjadi Pendapatan Pasif
Instrumen keuangan deposito dapat memungkinkan nasabah memperoleh pendapatan secara pasif. Dana yang tersimpan dalam deposito membuahkan bunga secara berkala. Nasabah dapat memperoleh penghasilan pasif dari adanya deposito.
Dari dana yang menganggur, nasabah bisa menerima penghasilan tambahan secara rutin. Pihak bank akan menjamin pemberian suku bunga yang stabil selama periode deposito masih berlangsung.
Secara langsung, bunga deposito bisa diterima oleh nasabah setelah menyetorkannya pada pihak bank. Nasabah tidak perlu melakukan langkah tambahan untuk memperoleh keuntungan dari bunga deposito yang disimpan oleh bank dalam jangka waktu tertentu.
5. Tenor yang Fleksibel
Jangka waktu untuk menyimpan deposito terdiri dari serangkaian pilihan waktu yang dapat disesuaikan oleh kebutuhan nasabah. Biasanya mulai dari jangka waktu 1 bulan sampai dengan 12 bulan lamanya. Durasi tersebut dapat diputuskan pada awal kesepakatan.
Jika dana yang ada dibutuhkan dalam waktu yang cukup mendesak, nasabah bisa memilih tenor yang pendek. Sebaliknya, jika tujuannya untuk memaksimalkan keuntungan maka nasabah bisa memilih tenor yang lebih panjang.
Variasi pilihan tenor memudahkan nasabah untuk menyusun strategi investasi yang lebih terencana. Nasabah dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan ketersediaan dana yang akan disimpan oleh pihak bank.
Jumlah dana deposito yang nantinya disimpan oleh pihak bank juga memiliki pilihan yang cukup bervariasi. Nasabah bisa menyimpan dananya ke pihak bank dengan jumlah 10 juta, 50 juta, hingga 100 juta.
Penutup
Itulah perhitungan cara menghitung bunga deposito, nasabah wajib mengetahui rumus di atas agar bisa memperhitungkan keuntungan deposito dengan maksimal. Instrumen keuangan deposito menjanjikan investasi dengan cara yang lebih aman dan stabil.