Benang Merah Ekonomi ASEAN Terkait; Dorong Kewaspadaan Lawan China
Benang Merah Ekonomi ASEAN Terkait; Dorong Kewaspadaan Lawan China

Jakarta, Selasa, 20 Mei 2025 – Dengan meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan (LCS), negara-negara ASEAN diimbau untuk meningkatkan solidaritas dan kerjasama guna menguatkan posisi mereka dalam menghadapi agresivitas China. Pentingnya persatuan ini menjadi sorotan utama dalam mempertahankan kepentingan maritim di kawasan yang strategis ini.

ASEAN dan Kekuatan Maritim di Tengah Ketegangan Regional

Kawasan Asia Tenggara, khususnya LCS, merupakan arena pertarungan kekuatan besar global yang memicu peningkatan ketegangan. China, sebagai salah satu pemain kunci, terus menunjukkan sikap agresif yang berpotensi mengganggu stabilitas regional. Respons negara-negara ASEAN terhadap situasi ini sangat krusial dalam menentukan keseimbangan kekuatan di kawasan tersebut.

Peningkatan kerja sama antarnegara di ASEAN tidak hanya mendukung kekuatan maritim, tetapi juga membantu memperkuat posisi negara-negara anggota dalam negosiasi dan diplomasi internasional. Kebersamaan ini diharapkan dapat menjadi benteng pertahanan yang efektif melawan intervensi eksternal, khususnya dari China yang semakin berani dalam melanggar kedaulatan negara-negara tetangga.

Kerentanan ASEAN Menghadapi Agresivitas China

Ristian Atriandi Supriyanto, seorang ahli dari Hubungan Internasional Universitas Indonesia, menekankan bahwa beberapa negara ASEAN cenderung mengambil pendekatan yang lebih lunak terhadap China. Hal ini disebabkan oleh persepsi tentang kekuatan ekonomi China yang dianggap sangat penting, serta perasaan bahwa mereka berada dalam posisi yang lemah. “Sebagian dari negara-negara ASEAN mengambil pendekatan lunak karena merasa lemah menghadapi China, atau merasa China terlalu penting, terutama secara ekonomi,” ujar Ristian dalam keterangan tertulisnya.

Persepsi ketidakseimbangan kekuatan ini seringkali menghasilkan kebijakan yang tidak hanya merugikan posisi strategis mereka, tetapi juga kepentingan jangka panjang negara-negara ASEAN secara keseluruhan. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan yang lebih berani dan terpadu untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh kebijakan-kebijakan agresif China.

Mempertahankan Kedaulatan di Laut China Selatan

Kawasan LCS telah lama menjadi titik panas geopolitik yang penting, tidak hanya bagi negara-negara di Asia Tenggara tetapi juga bagi kepentingan global. Memiliki kontrol strategis atas wilayah ini berarti memiliki pengaruh signifikan terhadap perdagangan dan keamanan maritim. Dengan China yang terus mengklaim wilayah lebih luas di LCS, penting bagi ASEAN untuk memperkuat koordinasi dan kerja sama dalam menjaga kedaulatan mereka.

Solidaritas ASEAN dalam menghadapi ancaman ini tidak hanya penting dalam konteks keamanan maritim tetapi juga dalam memperkuat posisi negosiasi mereka di tingkat internasional. Dengan kerjasama yang lebih erat, negara-negara ASEAN dapat lebih efektif dalam menghadapi kebijakan-kebijakan yang mencoba mengurangi kedaulatan mereka di kawasan LCS.

Kesimpulan: Meningkatkan Kewaspadaan dan Kolaborasi ASEAN

Di tengah kondisi yang penuh tantangan ini, ASEAN harus mengambil langkah konkret untuk meningkatkan kewaspadaan dan kolaborasi. Hal ini tidak hanya terbatas pada aspek keamanan maritim, tetapi juga dalam ekonomi dan diplomasi. Peningkatan ini akan memungkinkan ASEAN untuk berdiri lebih kuat dan bersatu dalam menghadapi tekanan dan agresi dari negara-negara besar seperti China.

Kerja sama yang lebih intensif antaranggota ASEAN akan membawa stabilitas regional yang lebih besar, yang pada akhirnya akan menguntungkan semua negara di kawasan Asia Tenggara. Persatuan ASEAN dalam menghadapi tantangan ini tidak hanya akan mengamankan kedaulatan mereka, tetapi juga mengamankan masa depan ekonomi dan keamanan kawasan secara keseluruhan.

Related Articles

Jakarta, Rabu, 21 Mei 2025 - Indonesia memperkuat posisi di pasar global dengan mencatatkan ekspor furnitur ke Amerika Serikat (AS)..
Jakarta, Selasa 22 April 2025 - Kasus keracunan yang menimpa puluhan siswa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, setelah mengonsumsi makanan..
Jakarta, Minggu, 20 April 2025 - Hari ini, para penggemar belanja di Jakarta berkesempatan menikmati potongan harga luar biasa di..
Tarif Impor AS Hingga 47% Tingkatkan Harga Barang Indonesia Jakarta - Dalam perkembangan terbaru yang mempengaruhi perdagangan internasional, produk-produk asal..
Jakarta, Rabu, 21 Mei 2025 - Bank Indonesia (BI) menegaskan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk bangkit dari berbagai tantangan..